GUNUNGSITOLIJarakpantau.com – Proyek jalan desa di Gunungsitoli disorot berbagai pihak. Masalahnya, proyek itu terkesan dikerjakan secara terburu-buru. Kualitas jadi terabaikan.

Selain itu, proyek juga tak transparan seperti tidak adanya plang proyek. Padahalnya, masyarakat berhak tahu berapa biaya, sumber dana serta siapa pelaksana. Proyek yang diduga dilakukan asal jadi, aspal yang seharusnya hitam mulus, malah memerah pada sejumlah titik. Tak sedikit pula yang mengelupas.

Pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Pemko Gunungsitoli berjanji akan memperbaiki jalan hotmix tersebut. Pembangunan yang disorot itu berupa proyek jalan hotmix ruas Desa Foa-Samasi di Kecamatan Gunungsitoli Idanoi, Kota Gunungsitoli, Sumatera Utara. Persoalan itu, menurut tokoh masyarakat Kecamatan Gunungsitoli Idanoi, Berkat Laoli, semua pihak jangan dulu memberikan penilaian negatif dan curiga.

“Bila ada kekurangan, kasih kesempatan pihak terkait melakukan perbaikan,” katanya ketika dimintai tanggapan.

Dia percaya, Dinas PUPR Pemerintah Kota Gunungsitoli mampu mengawasi pekerjaan tersebut sesuai dengan kontrak.

“Harapan kita, PPK mau turun ke lapangan untuk melihat secara langsung laporan masyarakat ini,”
ucapnya

Ditambahkan, jika ditemukan ketidaksesuaian, PPK bisa meminta kepada kontraktor memperbaiki pekerjaan tersebut sesuai kontrak.

“Belum terlambat untuk perbaikan. Tegakkan saja aturan,” ungkap Berkat Laoli yang juga anggota DPRD Sumut dari Partai NasDem, Senin (16/8/2021).

Diberitakan sebelumnya, salah seorang warga, Yorint Batee menyayangkan pembangunan peningkatan jalan hotmix ruas jalan Desa Foa-Samasi tersebut. Dia beralasan, jalan mulai rusak, padahal baru selesai beberapa hari. Dia menduga, proyek itu kurang pemadatan serta asal-asalan.

“Kuat dugaan, tidak sesuai dengan spesifikasi yang direncanakan sebelumnya. Pemadatan bahan material di lokasi menggunakan baby roller sehingga hasilnya belum maksimal dan terbukti kondisi jalan rusak serta mengelupas,” tegasnya.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Gunungsitoli melalui Kabid Bina Marga Calfin Zebua, sekaligus PPK dari perkerjaan tersebut menjelaskan, benar ada kelalaian dalam pembangunan tersebut dan menindaklanjutinya dalam waktu dekat dan ditargetkan awal September diperbaiki kembali.