Nias Utara (prawiranews.com)- Hampir 2 bulan kapal tanker berbendera Gabon yang kandas dan menumpahkan 1.900 ton aspal di kawasan konservasi di perairan laut Nias Utara, Sumatera Utara. Aspal mencemari lautan hingga radius 50 kilometer. Nelayan menjerit karena tangkapan ikan berkurang dan banyak kapal dan alat tangkap rusak terjebak tumpahan aspal.

Kadis Perikanan Nias Utara, Sabar Jaya Telaumbanua mengatakan bahwa tumpahan aspal telah merusak area tempat bertelur penyu, merusak hutan mangrove, hingga karang. Tumpahan aspal juga meluas hingga ke kawasan Konservasi Perairan Lahewa-Sawo. Ratusan para nelayan juga tidak bisa melaut,” katanya kepada awak media melalui pesan WhatsAppnya , Kamis (5/4/2023).

Seperti diketahui bahwa Kapal tanker bernama MT AASHI itu kandas di perairan Nias Utara, sekitar 300 meter dari pantai, Sabtu (11/2/2023) sekitar pukul 05.00. Badan kapal sebelah kanan bocor dan menumpahkan muatan aspal ke laut. Badan kapal terlihat tenggelam di laut dengan miring ke sebelah kiri. Gumpalan-gumpalan aspal terus mencemari laut hingga ke bibir pantai.

Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Nias Utara juga mengatakan bahwa gumpalan aspal berukuran mulai dari sebesar piring hingga berdiameter 2-3 meter. Aspal dengan ukuran yang lebih besar mengendap di dasar laut. Sementara aspal berukuran lebih kecil melayang di bawah permukaan laut, dan sering nyangkut di jaring nelayan.” Ucapnya

Kepala Desa Sawò, Serius Telaumbanua juga menyampaikan bahwa sejak aspal tumpah, hampir tidak ada kelompok ikan yang muncul. Nelayan-nelayan yang biasanya bisa mendapat 30-50 kilogram ikan per hari kini hanya di bawah 5 kilogram. Para nelayan berharap mendapat bantuan karena tumpahan aspal membuat mereka hampir tidak bisa melaut dan tidak memiliki penghasilan.” Harapnya.

Hamparan aspal tampak mencemari hampir seluruh wilayah pantai di Kabupaten Nias Utara, Sumatera Utara, Kamis (5/4/2023). Sudah mau hampir 2 bulan kapal tanker yang kandas terus menumpahkan muatan 1.900 ton aspal di wilayah pantai Nias Utara sehingga merusak ekosistem laut.

Berdasarkan hasil pantauan awak media ini, kapal berbendera Gabon itu membawa 1.900 ton aspal dengan 20 awak warga negara India. Kondisi kapal juga sudah berkarat. ”Tumpahan aspal sudah mencapai radius 50 km hingga mencemari perairan Sawò, Kec. Sawò Ķabupaten Nias Utara. ( Efori Zendrato )