Nias Utara (prawiranews.com)- Untuk meningkatkan kompetensi Para Pimpinan Administrator di lingkungan Kementerian Agama Republik Indonesia, Kemenag RI laksanakan kegiatan Pelatihan Kepemimpinan Administrator ( PKA).

Yamanoni Laoli MM Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Nias Utara, menjadi salah satu peserta dari kegiatan tersebut mengangkat satu Topik sebagai dasar penguatan program
” Moderasi Beragama ” Dimana dalam mengaplikasikan dalam kehidupan berbangsa dan Bernegara yang majemuk seperti bangsa Indonesia, maka perihal Moderasi Beragama menjadi hal yang urgent untuk di pupuk di tengah tengah masyarakatnya.

 

Kepada awak media Prawira News Kepala kantor kementerian Agama Nias Utara Yamamoni Laoli yang di wawancarai langsung oleh awak media menerangkan bahwa Moderasi Beragama adalah satu hal yang sangat di tuntut untuk di aplikasikan dan di sampaikan kepada segenap masyarakat Indonesia pada Umumnya dan Masyarakat kepulauan Nias khususnya di kabupaten Nias Utara.

Beliau juga menegaskan bahwa sebagai kepala kantor kementrian Agama kabupaten Nias Utara, maka mengangkat satu thema dalam gebrakkan berbentuk Inovasi yang di kemas dalam bentuk aksi perubahan.

 

” Adapun aksi perubahan yang digagas Yamamoni Laoli sebagai peserta atau reformer adalah, memilih topik ” Penguatan Moderasi ber Agama “. Gagasan aksi perubahan ini direncanakan akan di lauching pada tanggal 06 Juni 2023 dengan mengkolaborasikan nilai nilai kearifan lokal Nias Utara. Program aksi perubahan yang hendak diimplementasi tersebut sebagai sebuah inovasi baru dengan judul: Penguatan Moderasi Beragama melalui Rumah Moderasi Beragama “Omo Sebua”
Pelatihan ini telah di mulai pada tanggal 20 Pebruari sampai 15 Juni 2023”.

Dalam keterangan tertulisnya Yamamoni juga menyampaikan bahwa dirinya memilih topik tersebut, untuk mensikronkan kearifan lokal dengan perkembangan zaman saat ini.

Rumah Moderasi Beragama “Omo Sebua ” itu mengandung arti yang sangat fundamental dan mengandung kearifan lokal khususnya Suku Nias dimana Omo Sebua adalah :

  • tempat berkumpulnya masyarakat Nias pada umumnya untuk melaksanakan musyawarah dan mufakat bersama, baik itu para Siulu, Siila dan masyarakat biasa lainnya.
  • Omo Sebua dalam kultur dan Desainnya sangat unik, dan tidak di temukan di daerah lain di luar kepulauan Nias. Karena Omo Sebua bisa berdiri kokoh tanpa memakai material modren seperti paku.
  • Omo Sebua bisa terbangun atas mufakat bersama masyarakat dalam satu ikatan rumpun adat. Karena tanpa musyarah mufakat bersama Omo Sebua tidak bisa berdiri tegak. Tapi karena kekompakkan dari berbagai elemen masyarakat dalam status sosial, maka Omo Sebuah ( Rumah Adat Nias), dapat di bangun. (Serius Jaya Nazara)